This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 23 Februari 2012

Mengembangnya Alam Semesta

Ala

Edwin Hubble dengan teleskop besarnya.

Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.


Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Rabu, 22 Februari 2012

Charger Canggih Murah Cirebon



Dijual Charger untuk semua merek hp dengan menggunakan battery, harga terjangkau ..
Hubungi : Dicky +6283824120290

Pencipta Alam Semesta

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Mukjizat Sains Dalam Al-Qur'an

Buku dengan judul ''Mukjizat sains dalam Al-Quran''  berisi beberapa ayat ayat Al-Quran yang menegaskan, betapa manusia sebenarnya telah diberi beberapa petunjuk dlm memajukan sains dan teknologi melalui ayat-ayat Al-Quran. Ada beberapa bagian bab dlm buku ini diantaranya ;tentang Angkasa yg menjelaskan perincian penelitian ruang angkasa yg sesuai dengan kandungan isi Al-Quran, dalam bab tentang Buana, dibicarakan tentang segala sesuatu yg ada di muka bumi, termasuk flora, fauna, kota dan manusia.
Dituliskan juga tentang berbagai bencana yang membawa banyak pengetahuan bagi manusia, misalnya tentang kota Pompeii yg ditemukan setelah terkubur ratusan tahun, dengan arsitektur yang sedemikian indahnya, dan lain lain.
Dalam bab Samudra dituliskan pula antara lain tentang air asin dan air tawar yang tidak bercampur di dalam lautan, yang telah tertulis di dalam Al-Quran.
Dalam bab Ilmu, dituliskan beberapa hal seperti yang menyangkut de javu,fisika inti, feng shui, surat Yaasin dan rekayasa genetika.

Badai Matahari, Tanda Kiamat ?

Badai Matahari Melanda Bumi, Tanda Kiamat? - Badai Matahari memang sangat banyak menjadi perbincangan sekarang ini. Badai yang mahadahsyat ini akan berbentuk seperti tsunami matahari. berikut ini paparan sebuah berita tentang Badai matahari yang kami kutip dari Vivanews.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Saat itu akan terjadi badai matahari.

Meski perlu diwaspadai, badai itu tidak sampai menghancurkan peradaban di muka bumi. Yang paling dirasakan adalah perubahan iklim yang sanget ekstrem.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Elly Kuntjahyowati dalam rilisnya yang diterima VIVAnews, Kamis 4 Maret 2010, menuturkan antariksa memang memiliki fenomena yang dinamis.

Fenomena ini berupa cuaca antariksa. Cuaca antariksa disebabkan aktivitas matahari yang melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang elektromagnetik. Lontaran partikel dan radiasi yang mengarah ke bumi akan mempengaruhi lapisan atmosfer, sistem teknologi, serta aktivitas manusia di antariksa dan bumi.

Matahari, kata dia, sebenarnya memiliki siklus dan tidak diam. Matahari mengalami ledakan-ledakan yang bisa sampai ke bumi. Selain itu, matahari memiliki berbagai aktivitas yaitu medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.

"Masyarakat banyak menghubungkan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012 yang berasal dari ramalan Suku Maya. Ternyata, dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," kata dia.

Efek badai tersebut yang paling utama akan dirasakan pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

Efek lainnya, aktivitas matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ketika ativitas matahari meningkat, maka matahari akan memanas. Akibatnya, suhu bumi meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang ekstrem peningkatan aktivitas matahari diduga dapat menyebabkan kemarau panjang. Namun, hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Untuk menenangkan masyarakat, Lapan akan mengadakan sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 pada acara seminar Center for Remote Sensing and Ocean Sciences (Cresos) International Symposium on South East Asia and Pasific Environtemt Problems and Satellite Remote Sensing di Universitas Udayana, Bali.

Semoga ketakutan yang kita rasakan akan terjadinya Badai Matahari ini yang bisa membuat kiamat 2012 tidak akan terjadi.


Jika Copas, Saya Harap sobat tidak menghilangkan Link ini